http://andreeprabowo.byethost17.com | http://andreeprabowo.byethost17.com/freeze/index.html

http://andreeprabowo.byethost17.com | http://andreeprabowo.byethost17.com/freeze/index.html
Ujian dilaksanakan mulai hari ini pukul 8 pagi sampai esok hari pukul 7.30 pagi

Kas dan Pengendalian Internalnya

Kas
Kas merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling aktif, artinya bahwa hampir semua transaksi pembelian dan penjualan berakhir dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban dengan lebih mudah bila dibandingkan dengan aktiva lainnya, sehingga kas termasuk aktiva yang paling likuid. Sifat kas yang sangat likuid menyebabkan kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian di dalam perusahaan.

Pengendalian Internal Kas
Pengendalian internal  kas memerlukan prosedur- prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam merancang pengendalian internal atas kas, yaitu:

  • Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi dan menympan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.
  • Kedua semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. 
  • Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek; kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil. 
Prinsip pertama diperlukan agar petugas yang bersangkutan dengan transaksi kas tidak dapat dengan mudah melakukan penggelapan kas, kecuali bila mereka bersekongkol. Prinsip kedua dirancang agar petugas yang menangani kas tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan kas perusahaan untuk keperluan pribadi. Prinsip ketiga (semua pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek) selain merupakan akibat prinsip kedua, juga dimaksudkan agar semua transkasi kas memiliki pencatatan yang terpisah dan dilakukan oleh pihak di luar perusahaan (ekstern). Hasil pencatatan yang dilakukan oleh bank dituangkan dalam laporan bank yang dapat dijadikan konfirmasi atas catatan yang dilakukan oleh perusahaan. Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda- beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog kami.
Silahkan tinggalkan komentar yang tidak berbau SARA, sebagai sarana mempererat tali silaturahmi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...