http://andreeprabowo.byethost17.com | http://andreeprabowo.byethost17.com/freeze/index.html

http://andreeprabowo.byethost17.com | http://andreeprabowo.byethost17.com/freeze/index.html
Ujian dilaksanakan mulai hari ini pukul 8 pagi sampai esok hari pukul 7.30 pagi

Pengendalian Internal Perusahaan


Di dalam perusahaan kecil, para pemilik dapat melakukan pengawasan atas semua operasional melalui pengawasan langsung dan/atau terlibat langsung dalam operasi perusahaannya.  Sebagai contoh, pemilik biasanya menangani sendiri pembelian semua aktiva yang digunakan dalam perusahaan dan mengendalikan keuangan perusahaan. Pemilik yang sekaligus merangkap sebagai manajer ini biasanya juga mengangkat dan mengawasi karyawan, menangani kontrak-kontrak dan menandatangani cek.
Oleh karena itu, ketika manajer akan menandatangani cek untuk pembelian barang atau jasa, ia dapat mengetahui dengan pasti bahwa barang atau jasa tersebut benar-benar telah diterima.  Pada saat perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan besar, maka kontak-kontak langsung seperti dilukiskan di atas menjadi sulit untuk dilakukan.

Untuk mengatasi hal itu, manajer perusahaan harus mendelegasikan sebagian wewenangnya dan mengandalkan pada prosedur-prosedur pengendalian internal. Pengendalian internal adalah suatu rencana organisasional dan semua tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mengamankan aktiva, mendorong diikutinya kebijakan perusahaan, mendorong efisiensi operasional, dan menjamin ketepatan dan keakuratan catatan-catatan akuntansi.

Karakteristik sistem pengendalian Internal
  • Penetapan tanggung jawab secara jelas. 
Manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan padanya., sehingga jika terjadi suatu kesalahan, maka akan dapat ditelusuri siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. 
  • Penyelenggaraaan pencatatan yang memadai. 
Guna melindungi aktiva dan menjamin bahwa semua karyawan melaksanakan prosedur yang ditetapkan, diperlukan pencatatan yang baik. Catatan yang bisa dipercaya akan menjadi sumber informasi yang dapat digunakan manajemen untuk memonitor operasi perusahaan. Sistem pencatata yang baik mengharuskan perusahaan merancang formulir-formulir (business paper) secara cermat sesuai dengan kebutuhan, dan menggunakannya dengan benar.
  • Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan. 
Kekayaan perusahaan harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai.  Demikian pula karyawan yang menangani kas dan surat-surat berharga harus dipertanggungkan. Salah satu cara mempertanggungkan karyawan ialah dengan membeli polis asuransi atas kerugian akibat pencurian
oleh karyawan.  Cara seperti ini akan dapat mengurangi pencurian, karena perusahaan asuransi (penanggung) akan melakukan pengusutan, seandainya terjadi kekurangan (kehilangan) kas.
  • Pemisahan pencatatan dan penyimpanan aktiva. 
 Prinsip pokok pengendalian internal mensyaratkan bahwa pegawai yang menyimpan atau bertanggung jawab atas aktiva tertentu, tidak diperkenankan mengurusi catatan akuntansi atas aktiva yang bersangkutan. Apabila prinsip ini diterapkan, pegawai yang bertanggungjawab atas suatu aktiva cenderung untuk tidak memanipulasi atau mencuri aktiva yang menjadi tanggung jawabnya,
karena ia tahu bahwa ada orang lain yang menyelenggarakan pencatatan atas aktiva tersebut.  Di lain pihak, pegawai yang menyelenggarakan pencatatan tidak mempunyai alasan untuk membuat catatan yang tidak benar, karena aktiva yang bersangkutan berada di tangan orang lain. Prinsip ini dapat gagal jika terjadi persekongkolan (kerjasama dalam tindak kejahatan) didalam tubuh perusahaan.
  • Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan. 
Pertanggungjawaban atas transaksi yang berkaitan atau bagian-bagian dari transaksi yang berkaitan harus ditetapkan pada orang-orang atau bagian-bagian dalam perusahaan, sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang akan diperiksa (dicek) oleh orang lain. Selain dapat meningkatkan keakuratan dalam pencatatan, hal ini juga dapat menghindari terjadinya pembelian barang untuk keperluan pribadi si pegawai dan pembayaran atas faktur palsu
  • Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan). 
Perusahaan perlu menggunakan peralatan-peralatan mekanis atau komputerais, jika memungkinkan, untuk meningkatkan pengendalian internalnya dan efektifitas kerja perusahaan.
  • Pelaksanaan pemeriksaan secara independen. 
Apabila suatu sistem pengendalian internal telah dirancang dengan baik, penyimpangan tetap mungkin terjadi sepanjang waktu.  Apabila terjadi penggantian karyawan atau karyawan mengalami kelelahan, maka prosedur yang telah ditetapkan mungkin diabaikan atau dilangkahi.  Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian ulang secara teratur, untuk memastikan bahwa prosedur-prosedur telah diikuti dengan benar.  Pengkajian ulang ini harus dilakukan oeleh pemeriksa internal yang tidak terlibat langsung dalam operasi perusahaan.  Apabila pemeriksa internal berkedudukan independen, maka ia dapat melakukan evaluasi mengenai efisiensi operasi secara menyeluruh dan efektif tidak hanya sistem pengendalian internal. 
Selain diperiksa oleh pemeriksa internal, perusahaan biasanya diperiksa juga oleh akuntan publik yang bertindak sebagai pemeriksa eksternal.  Akuntan publik melakukan pengujian atas catatan akuntansi perusahaan dan melaksanakan prosedur pemeriksaan lainnya untuk memberi pendapat apakah laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi beriterima umum.   Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan publik, sebelum ia melakukan pemeriksaan, ialah melakukan evaluasi apakah sistem pengendalian internal yang diterapkan perusahaan telah berjalan secara efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog kami.
Silahkan tinggalkan komentar yang tidak berbau SARA, sebagai sarana mempererat tali silaturahmi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...